Soto Lenthok Lumayan Kang Sarman Kotagede, Sarapan Sederhana dengan Soto Lezat di Kota Perak

July 04, 2018


EAT AND CULINARY
 
SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE, 
SARAPAN SEDERHANA DENGAN SOTO LEZAT DI KOTA PERAK


MORNING BREAKFAST!
Pagi-pagi, salah satu menu sarapan paling enak ya makan soto ayam. Di Kotagede, Yogyakarta, ada warung soto ayam yang buka sejak jam enam pagi, cocok banget untuk membuka hari. Namanya SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE

Wah panjang banget ya namanya. Iya, tapi warung ini lebih dikenal dengan nama “Soto Kang Sarman” atau “Soto Lenthok Kotagede”. Warung soto yang kondang di Kota Perak, Kotagede, ini adalah salah satu jujugan saya, saat cari sarapan di pagi hari. Bukan cuma saya, sih, banyak juga yang menjatuhkan pilihannya untuk sarapan di sini. Tak heran, warung ini selalu ramai terutama di pagi hari.

SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE
Jl. Kemasan, Kotagede (Seberang Bank BPD Kotagede).

[ Map ]


Lokasi SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE ada di jalan utama (dari arah utara) menuju Pasar Kotagede. Setelah Gapura Selamat Datang di Kotagede, melajulah sekitar lima puluh meter lagi. Warungnya ada di kanan jalan (barat jalan), jangan takut nyasar karena ada spanduk besar terpampang di sana. For your information, lokasi warung ini dekat dengan rumah saya lho *kira-kira ini informasi yang berfaedah bukan ya? Hehe. Perjalanan saya menuju kantor juga bisa melewati rute ini. Makanya, beberapa kali, saya mampir ke sini saat perjalanan berangkat ke kantor.


SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE adalah tipe soto  ayam yang disajikan dengan kuah segar, hampir mirip kuah bening ya. Untuk isiannya hampir sama dengan soto yang lain, ada nasi, bihun putih atau soun, kol (kubis), taoge kecil, potongan tomat, dan suwiran ayam, masih ditabur dengan daun seledri cincang segar. Dan seperti tajuknya, soto ini juga ditambah potongan lenthok.

Ada yang nggak tahu apa itu “lenthok”?
Lenthok itu semacam perkedel, namun terbuat dari singkong atau ketela pohon. Rasanya gurih, bentuknya bulat-bulat, ukurannya mungkin dua kali bola ping pong, warnanya kuning kecoklatan. Saat masuk ke kuah soto, lenthok akan jadi lembut dan menambah gurihnya soto. Di Soto Lenthok Lumayan Kang Sarman Kotagede, potongan lenthoknya besar-besar, dan bisa nambah karena lenthok juga disediakan di setiap meja. Bagi yang nggak suka lenthok, tenang saja, bisa request soto yang nggak pakai lenthok, kok.


Pelengkap Soto Lenthok
Biasanya, soto lenthok disajikan dengan daun kemangi. Pun dengan di SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE, penjualnya menyediakan “segelas” daun kemangi segar di setiap meja. Saya juga biasa menambahkan daun kemangi di soto saya, bagi saya itu menambah segarnya soto, ‒dan menambah asupan sayur. Tetapi memang ada yang tidak suka menambahkan daun kemangi dalam sotonya, memang itu tergantung selera sih.

Pelengkap lain yang wajib ada di warung soto yaitu kecap, sambal, dan potongan jeruk nipis. Sambal yang disajikan di warung ini secara umum bisa dibilang enak, rasa pedas dan gurihnya pas, dan tidak “merusak” rasa sotonya. Tapi, di lidah saya, ‒entah kenapa, rasanya cenderung kecut (asam), saya tidak terlalu suka. Jadi saya hanya sedikit menambahkan sambal ketika makan soto di warung ini.
Konon, mencampur sambal dan air perasan jeruk nipis dahulu, ‒baru mencampurnya dengan soto secara keseluruhan, dapat menambah rasa nikmat soto. Caranya, tuangkan sambal sebanyak yang kamu mau di satu titik di pinggir mangkokmu. Lalu beri air perasan jeruk nipis di atasnya, campur dahulu bagian ini, baru campur dengan soto secara keseluruhan. Saya dapat tips ini dari Bapak...

Bapaknya siapa??? Ya bapakku laahhh... (masih nanyak, lagi...)
Meski belum terbukti apakah cara ini memang menambah kenikmatan atau tidak, tapi setiap makan soto saya selalu mencampur sambal dan perasan jeruk nipis dengan cara itu. *Karena udah kebiasaan, Haha! Soal cita rasa, soto ini cocok dengan lidah saya, enak lahhh...

Ini lho yang dinamakan “lenthok”. Menul-menul kayak aku yaa...

Selain itu, kita juga bisa nambah kerupuk, tempe goreng tepung, dan aneka sate-satean seperti sate gajih, sate kulit, sate usus, dan sate ati-ampela. Ada dua jenis krupuk yang tersedia, yaitu krupuk bundar biasa, dan krupuk rambak panjang. Tempe gorengnya rasanya biasa aja, digoreng agak basah hampir mirip mendoan. Sate ususnya enak, mungkin sate lainnya juga enak (tapi saya nggak pernah coba).

Untuk pilihan minumannya, ada wedang dan/atau es, teh, jeruk, atau air putih. Di setiap meja disediakan : set sendok dan garpu, segelas daun kemangi segar, semangkuk potongan jeruk nipis, kecap dan sambal, tusuk gigi dan tissue makan. Item-item yang saja sebutkan itu gratis, alias nggak perlu mbayar... 

Soal harga...
Mungkin bagian ini yang pembaca tunggu...
Semangkok soto lenthok dibandrol dengan harga Rp. 11.000,- untuk soto campur, Rp. 13.000,- untuk soto pisah. Harga itu belum termasuk pelengkapnya lho ya, gorengan harganya Rp. 1.000,- Sate-satean harganya Rp. 2.000,- Nah ada pula tambahan aneka ayam yang harganya bervariasi. Bandrol es/wedang teh atau jeruk Rp. 3.000,-. Air putih always free...


SOTO LENTHOK LUMAYAN KANG SARMAN KOTAGEDE buka setiap hari mulai jam enam pagi sampai habis, biasanya sampai menjelang makan siang. Ada tempat parkir motor di samping warung atau masuk ke belakang toko kayu, biaya parkirnya ge-ra-tis. Cuma, memang agak susah kalo’ bawa mobil, karena nggak ada tempat parkir. Kalo’ diparkir di pinggiran jalan tentu mengganggu pengguna jalan lainnya, karena jalan di sana termasuk sempit. Jadi, saran saya, kalo’ mau ke sini bawanya motor aja yaa...

‒ Teks dan Foto oleh : Nisya Rifiani / Juni 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::


You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe